Selasa, 05 Februari 2013

Bagaimana Cara Menghadapi Masalah Yang Membuat Kita Kehilangan Motivasi?



Cara Menghadapi Masalah Yang Meruntuhkan Semangat













Cara Menghadapi Masalah Yang Meruntuhkan Semangat
Kadang, kita dihadapkan terhadap sebuah masalah yang membuat kita kehilangan motivasi atau semangat. Yang lebih parah adalah saat kita menjadi pesimis dan menyerah. Yang ada tinggal keluhan, umpatan, dan hujatan yang bukan saja tidak menyelesaikan masalah, malah memperburuknya.
Hal ini bisa terjadi baik pada diri sendiri maupun pada situasi yang lebih besar. Negara kita pun banyak masalah, mulai dari korupsi, kejahatan, masalah moral, kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, ketidak merataan, dan sebagainya. Banyak rakyat yang sudah mulai pesimis, mereka apatis, dan tidak lagi peduli untuk memperbaiki bangsa.
Begitu juga untuk masalah pribadi, masalah keluarga, dan masalah perusahaan. Jika kita salah menyikapinya, bisa jadi kita akan kehilangan semangat dan menyerah.
Untuk itulah kita perlu memahami bagaimana cara menghadapi masalah yang benar. Kita tidak akan membahas masalah satu persatu, sebab ruang tidak akan cukup karena masalah setiap orang akan berbeda. Dan perlu kita pahami adalah bukan masalah apa yang menimpa kita, yang terpenting adalah bagaimana cara menghadapi masalah itu dengan benar.

Cara Menghadapi Masalah Yang Pertama adalah Optimis

Sekecil apa pun masalah, saat kita sudah kehilangan optimisme atau menjadi pesimis akan menjadikan diri kita menyerah. Kita harus pancangkan dalam diri kita, bahwa harapan itu masih ada dan kita tidak boleh menyerah. Saya sudah berkali-kali membuat artikel tentang hal ini, diantaranya:
Memiliki optimis adalah langkah pertama untuk membuka peluang menghadapi masalah Anda. Jika harapan sudah terkubur, maka Anda tidak akan pernah bisa menghadapi masalah. Pesimisme merusak semuanya, oleh karena itu jangan pesimis. Optimislah Anda akan mampu menghadapi masalah, Harapan itu masih ada.
Silahkan baca artikel ini jika Anda merasa pesimis.
Yakinlah bahwa solusi itu ada, Anda hanya belum menemukannya.

Jangan Lebay: Membesar-besarkan Masalah

Masalah terbesar dari sebuah masalah sebenarnya bagaimana Anda menyikapinya, bukan pada masalahnya. Suka ada orang yang bertanya atau konsultasi bagaimana cara menghadapi masalahnya. Namun apa pun nasihatnya dia selalu membantah bahwa masalahnya itu terlalu besar jika dibandingkan dengan nasihat yang diberikan. Lebay akan menutup semua cara menghadapi masalah.
Khawatirnya, jika bersikap seperti itu, dia hanya mencari pembenaran akan ketidakmampuan dia. Dia menyerah dan mencari “maklum”, bukan mencari solusi. Kemungkinan kedua, dia tidak ingin menyelesaikan masalahnya, tapi dia ingin diselesaikan oleh orang lain. Ini cara menyikapi yang salah.
Sikap lebay kedua adalah, seringkali kita menyerah hanya karena sebagian dari satu sistem bermasalah. Ibaratnya karena ada kotoran disebuah rumah, mereka lebih memilih meninggalkan rumah itu. Padahal, hanya dengan membersihkan kotoran itu, rumah bisa ditempati kembali.
Contoh nyata dalam bisnis, jika ada satu masalah dalam bagian bisnis itu, maka perbaikilah atau carilah solusinya. Tidak usah meninggalkan bisnis itu, menyerah, dan tidak semangat lagi. Kita bisa membuang peluang yang lebih besar hanya karena ada masalah dalam bisnis itu.
Dalam kehidupan lebih umum juga sama, seringkali kita sudah punya paradigma negatif terhadap pemerintah, parlemen, atau partai karena ada oknum-oknum yang korup. Akhirnya banyak masyarakat yang skeptis, menganggap semua sama, semua bejat, semua korup, atau semua tanpa harapan. Betulkah semua? Ini lebay namanya.
Begitu juga dalam kehidupan keluarga. Pasti, pasangan kita akan memiliki kekurangan dan menjadi masalah bagi kita. Namun haruskah karena masalah itu kehidupan rumah tangga menjadi tidak baik, bertengkar terus, bahkan sampai cerai? Istri saya itu banyak kekurangan (namanya juga manusia), tapi kebaikannya jauh lebih banyak. Sungguh lebay, jika kita hanya mempermasalahkan kekurangannya, padahal kebaikannya sangat banyak.
Jadi, cara menghadapi masalah itu: berpikirlah lebih proporsional, apa masalahnya, dan perbaikilah atau atasi. Silahkan baca artikel saya tentang jangan bersikap lebay: Laa Tusrifuu, Jangan Lebay!

Gunakan Pikiran Anda

Langkah ketiga cara menghadapi masalah adalah gunakan pikiran Anda. Semua juga tau! Nanti dulu, pada kenyataanya banyak orang yang lebih memilih emosi dibandingkan dengan pikiran. Jika kita menggunakan emosi, kita tidak bisa berpikir dengan jernih, sehingga tidak bisa menemukan solusi atas masalah kita. Emosi seringkali hanya menuntun kita ke solusi instan, yang penting cepat selesai.
Sering kali, masalah itu membutuhkan waktu untuk diselesaikan, bahkan bisa bertahun-tahun. Ini akan menjadi tantangan emosional yang mengarahkan kita untuk mencaro solusi instan karena ketidak sabaran dan kemalasan kita. Padahal, jika kita berpikir jernih, masalah tersebut memang membutuhkan waktu.
Saya sudah menulis artikel bagaimana Teknik Berpikir Jernih silah dibaca.
Yang kedua, menggunakan pikiran artinya berpikirlah dengan kreatif. Temukan ide-ide yang mungkin Anda menjadi solusi. Seringkali orang bingung, seolah tidak ada solusi, padahal dia sendiri yang kurang kreatif menemukan solusi. Dia hanya punya satu atau dua solusi, saat solusi tersebut tidak berhasil, mereka merasa buntu.
Benarkan solusi itu hanya itu? Disinilah pentingnya memiliki keterampilan berpikir kreatif, agar Anda siap menghadapi masalah. Berpikir kreatif adalah cara menghadapi masalah terbaik. Sayangnya masih banyak yang merasa kreativitas itu tidak perlu. Silahkan miliki panduannya agar Anda bisa berpikir kreatif disini.

Mintalah Pertolongan Allah

Tidak ada yang bisa menghambat kita, jika Allah sudah mengijinkan. Tidak ada masalah yang tidak bisa dihilangkan jika Allah berkehendak. Jadi, mintalah pertolongan Allah. Ini bukan pelengkap, tetapi justru hal yang utama yang harus kita lakukan. Sesungguhnya Kekuatan Itu Dari Allah tidak ada yang bisa menghalangi atau menghentikan jika Allah sudah berkehendak.
Bagaimana cara mendapatkan pertolongan Allah? Banyak sekali, diantaranya shabar dan shalat, sebagaimana dijelaskan dalam ayat Al Qur’an Al Karim
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS. Al Baqarah:45-46)
Inilah cara menghadapi masalah, insya Allah Anda akan sanggup menghadapinya.

Membuka Mental Block – Tidak Sreg


Membuka mental block sangat diperlukan jika Anda masih sulit bertindak. Mungkin Anda sudah bertindak, tetapi Anda masih tetap tidak berubah, tidak ada pencapaian hebat, bisnis dan karir Anda mandeg tidak ada kemajuan.
Kebanyakan orang akan mencari “cara” untuk maju. Dia akan mencari rumus jitu yang akan menjadikan dia maju. Namun apa yang terjadi? Sudah buku, ebook, video, dan pelatihan diikuti, namun tetap tidak ada kemajuan. Itu karena ada mental block dalam diri Anda. Anda harus membukanya jika ingin maju.
Mental Block adalah kondisi mental yang menghalangi atau membatasi Anda untuk bergerak. Yang namanya kondisi, artinya bisa diubah. Anda bisa mengubah kondisi mental Anda menjadi kondusif untuk bergerak.
Ada banyak mental block, untuk kali ini saya akan membahas tentang membuka mental block, yaitu “tidak sreg”. Saya namakan itu, karena salah satu tanda orang masih terkunci mentalnya sering mengatakan “tidak sreg”. In syaa Allah nanti kita bahas mental block yang lainnya.

Tidak Sreg? Ya Sudahlah …

Saat Anda menyarankan sesuatu kepada seseorang, kemudian dia mengatakan “tidak sreg”, Anda mau apa lagi? Tidak sreg menjadi sebuah alat untuk menolak ide, gagasan, dan inspirasi apapun. Dan setelah mengatakan tidak sreg, tidak ada lagi argumen yang bisa diajukan. Artinya menolak, titik!
Coba kalau ditanya, kenapa tidak sreg. Sering kali jawabannya:
“Ya nggak tau, pokoknya tidak sreg aja.”
Artinya seseorang yang mengatakan tidak sreg seringkali menutup diri untuk saran tersebut. Bisa juga diartikan “saya tidak mau, titik!”.

Tidak Sreg Itu Wajar Jika …

Memang, tidak sreg itu bisa wajar, jika terjadi sesekali. Kewajaran tidak sreg karena kita memang memiki ketertarikan masing-masing. Ada yang kita suka, ada juga yang tidak suka.
Namun justru karena inilah, banyak orang yang menjadikan alasan untuk menolak ide. Saat disarankan lebih kuat, mereka akan menjawab, “kalau tidak sreg mau bagaimana lagi?” Intinya mereka akan menutup diri.
Jika hanya beberapa aspek atau bidang Anda tidak suka, itu wajar. Namun jika terus menerus tidak sreg sehingga hidup Anda dikendalikan oleh perasaan tidak sreg, maka itu adalah sebuah mental block yang harus Anda buka.

Dibalik Mental Block “Tidak Sreg”

Cara membuka mental block ini, Anda harus memahami apa penyebabnya. Anda sendiri yang sebenarnya mengetahui penyebab sejati dari penolakan Anda. Setidaknya ada 4 kemungkinan dibalik kata “tidak sreg” yang bisa dijadikan bahan evaluasi dan Anda sendiri yang mengetahui jawabannya.

Tidak sreg karena hawa nafsu.

Tidak sreg yang disebabkan oleh hawa nafsu saat Anda menolak sebuah kebenaran, kebaikan, atau kewajiban namun tidak sesuai dengan keinginan Anda (hawa nafsu). Seharusnya Anda mengambil tindakan, namun karena bertolak belakang dengan hawa nafsu anda, Anda mengatakan “tidak sreg”. Padahal, jika dilihat dari segi agama, tindakan itu adalah kewajiban dan sangat penting untuk dakwah.
Ini yang paling bahaya. Anda memperturutkan hawa nafsu. Solusinya Anda harus mau berjihad melawan hawa nafsu.

Tidak sreg karena tidak mau keluar dari zona nyaman.

Kadang, ada tindakan atau pilihan yang mengharuskan kita keluar dari zona nyaman, padahal itu baik untuk kita. Misalnya, Anda berbisnis namun tidak ada kemajuan berarti.
Seseorang memberikan nasihat kepada Anda untuk melakukan perubahan, sayangnya harus keluar zona nyaman Anda. Anda dengan mudah berkata, “saya tidak sreg dengan cara itu” atau “saya tidak sreg dengan bisnis itu.”
Dia lebih memilih tetap berada di zona nyaman, padahal zona nyaman itu hanyalah sebuah ilusi seperti dijelaskan dalam ebook gratis saya. Silahkan baca ebook saya tersebut agar Anda mau keluar zona nyaman.

Tidak sreg karena kurang pengetahuan tentangnya.

Kadang kita juga merasa tidak sreg karena kita belum mengetahuinya dengan benar. Dan dunia informasi saat ini, orang dengan mudah berkomentar. Hal baik pun sering mendapat komentar negatif. Komentar negatif tersebut itu bisa membuat kita tidak sreg.
Pertanyaannya apakah komentar negatif itu benar adanya? Belum tentu, tetapi Anda sudah terpengaruh dan menjadi tidak sreg. Jika ini terjadi, manfaatkan tekonologi informasi ini untuk mencari lebih jauh. Jika komentar orang dijadikan panduan, percayalah tidak akan menemukan satu hal pun tanpa komentar negatif.
Jangan membuang peluang atau mempertaruhkan masa depan Anda dengan informasi sepintas. Perluaslah wawasan Anda, galilah lebih dalam.

Tidak Sreg Karena Malas

Saat mengetahui sebuah tindakan itu berat, akan capek, dan harus kerja keras, maka orang malas akan langsung menolaknya, dan salah satu cara untuk menolak itu dengan mengatakan tidak sreg.
Jika malas menjadi penyebab, Anda harus mengatasi rasa malas tersebut.

Kesimpulan

Jangan sampai hidup Anda dikuasai oleh “tidak sreg”. Anda tidak akan pernah berkembang, sebab apa pun nasihatnya jawabannya “tidak sreg”. Mulai sekarang, saat dalam hati mengatakan tidak sreg, cobalah evaluasi apakah benar tidak sreg atau karena 4 penyebab diatas. Yang Anda perlukan adalah kejujuran dalam mengevaluasi diri, apakah Anda memperturutkan hawa nafsu, betah di zona nyaman, kurang pengetahuan, atau malas.
Apakah Anda siap membuka mental block Anda?

Membuka Mental Block – Tidak Sreg

Mengapa Harus Membuka Mental Block?

Membuka Mental Block   Tidak Sreg
Membuka mental block sangat diperlukan jika Anda masih sulit bertindak. Mungkin Anda sudah bertindak, tetapi Anda masih tetap tidak berubah, tidak ada pencapaian hebat, bisnis dan karir Anda mandeg tidak ada kemajuan.
Kebanyakan orang akan mencari “cara” untuk maju. Dia akan mencari rumus jitu yang akan menjadikan dia maju. Namun apa yang terjadi? Sudah buku, ebook, video, dan pelatihan diikuti, namun tetap tidak ada kemajuan. Itu karena ada mental block dalam diri Anda. Anda harus membukanya jika ingin maju.
Mental Block adalah kondisi mental yang menghalangi atau membatasi Anda untuk bergerak. Yang namanya kondisi, artinya bisa diubah. Anda bisa mengubah kondisi mental Anda menjadi kondusif untuk bergerak.
Ada banyak mental block, untuk kali ini saya akan membahas tentang membuka mental block, yaitu “tidak sreg”. Saya namakan itu, karena salah satu tanda orang masih terkunci mentalnya sering mengatakan “tidak sreg”. In syaa Allah nanti kita bahas mental block yang lainnya.

Tidak Sreg? Ya Sudahlah …

Saat Anda menyarankan sesuatu kepada seseorang, kemudian dia mengatakan “tidak sreg”, Anda mau apa lagi? Tidak sreg menjadi sebuah alat untuk menolak ide, gagasan, dan inspirasi apapun. Dan setelah mengatakan tidak sreg, tidak ada lagi argumen yang bisa diajukan. Artinya menolak, titik!
Coba kalau ditanya, kenapa tidak sreg. Sering kali jawabannya:
“Ya nggak tau, pokoknya tidak sreg aja.”
Artinya seseorang yang mengatakan tidak sreg seringkali menutup diri untuk saran tersebut. Bisa juga diartikan “saya tidak mau, titik!”.

Tidak Sreg Itu Wajar Jika …

Memang, tidak sreg itu bisa wajar, jika terjadi sesekali. Kewajaran tidak sreg karena kita memang memiki ketertarikan masing-masing. Ada yang kita suka, ada juga yang tidak suka.
Namun justru karena inilah, banyak orang yang menjadikan alasan untuk menolak ide. Saat disarankan lebih kuat, mereka akan menjawab, “kalau tidak sreg mau bagaimana lagi?” Intinya mereka akan menutup diri.
Jika hanya beberapa aspek atau bidang Anda tidak suka, itu wajar. Namun jika terus menerus tidak sreg sehingga hidup Anda dikendalikan oleh perasaan tidak sreg, maka itu adalah sebuah mental block yang harus Anda buka.

Dibalik Mental Block “Tidak Sreg”

Cara membuka mental block ini, Anda harus memahami apa penyebabnya. Anda sendiri yang sebenarnya mengetahui penyebab sejati dari penolakan Anda. Setidaknya ada 4 kemungkinan dibalik kata “tidak sreg” yang bisa dijadikan bahan evaluasi dan Anda sendiri yang mengetahui jawabannya.

Tidak sreg karena hawa nafsu.

Tidak sreg yang disebabkan oleh hawa nafsu saat Anda menolak sebuah kebenaran, kebaikan, atau kewajiban namun tidak sesuai dengan keinginan Anda (hawa nafsu). Seharusnya Anda mengambil tindakan, namun karena bertolak belakang dengan hawa nafsu anda, Anda mengatakan “tidak sreg”. Padahal, jika dilihat dari segi agama, tindakan itu adalah kewajiban dan sangat penting untuk dakwah.
Ini yang paling bahaya. Anda memperturutkan hawa nafsu. Solusinya Anda harus mau berjihad melawan hawa nafsu.

Tidak sreg karena tidak mau keluar dari zona nyaman.

Kadang, ada tindakan atau pilihan yang mengharuskan kita keluar dari zona nyaman, padahal itu baik untuk kita. Misalnya, Anda berbisnis namun tidak ada kemajuan berarti.
Seseorang memberikan nasihat kepada Anda untuk melakukan perubahan, sayangnya harus keluar zona nyaman Anda. Anda dengan mudah berkata, “saya tidak sreg dengan cara itu” atau “saya tidak sreg dengan bisnis itu.”
Dia lebih memilih tetap berada di zona nyaman, padahal zona nyaman itu hanyalah sebuah ilusi seperti dijelaskan dalam ebook gratis saya. Silahkan baca ebook saya tersebut agar Anda mau keluar zona nyaman.

Tidak sreg karena kurang pengetahuan tentangnya.

Kadang kita juga merasa tidak sreg karena kita belum mengetahuinya dengan benar. Dan dunia informasi saat ini, orang dengan mudah berkomentar. Hal baik pun sering mendapat komentar negatif. Komentar negatif tersebut itu bisa membuat kita tidak sreg.
Pertanyaannya apakah komentar negatif itu benar adanya? Belum tentu, tetapi Anda sudah terpengaruh dan menjadi tidak sreg. Jika ini terjadi, manfaatkan tekonologi informasi ini untuk mencari lebih jauh. Jika komentar orang dijadikan panduan, percayalah tidak akan menemukan satu hal pun tanpa komentar negatif.
Jangan membuang peluang atau mempertaruhkan masa depan Anda dengan informasi sepintas. Perluaslah wawasan Anda, galilah lebih dalam.

Tidak Sreg Karena Malas

Saat mengetahui sebuah tindakan itu berat, akan capek, dan harus kerja keras, maka orang malas akan langsung menolaknya, dan salah satu cara untuk menolak itu dengan mengatakan tidak sreg.
Jika malas menjadi penyebab, Anda harus mengatasi rasa malas tersebut.

Kesimpulan

Jangan sampai hidup Anda dikuasai oleh “tidak sreg”. Anda tidak akan pernah berkembang, sebab apa pun nasihatnya jawabannya “tidak sreg”. Mulai sekarang, saat dalam hati mengatakan tidak sreg, cobalah evaluasi apakah benar tidak sreg atau karena 4 penyebab diatas. Yang Anda perlukan adalah kejujuran dalam mengevaluasi diri, apakah Anda memperturutkan hawa nafsu, betah di zona nyaman, kurang pengetahuan, atau malas.
Apakah Anda siap membuka mental block Anda?

7 kalimat yang menghambat kemajuan diri




7 Kalimat Yang Menghambat Kemajuan Diri

Saya Tidak Bisa

Penghambat utama dan paling sering terdengar adalah kalimat “Saya tidak bisa”. Sungguh aneh sebenarnya mengatakan kalimat ini. Memang dulu waktu masih kecil, apakah Anda bisa baca seperti saat ini membaca artikel ini? Tidak bukan? Tapi sekarang Anda bisa membaca. Artinya yang sekarang Anda tidak bisa, nanti akan bisa jika Anda mau belajar.
Tidak ada bayi lahir sebagai pebisnis hebat. Misalnya ada berita:
“Telah lahir seorang pebisnis hebat”
“Telah lahir seorang penjual ulung”
“Telah lahir seorang pembicara hebat”
Tidak ada saudara! Yang lahir itu dimana-mana juga seorang bayi, anak laki-laki atau perempuan. Bagaimana pun hebatnya seorang Ibnu Sina, Muhammad Al Fatih, dan siapa pun itu, tetap saja saat lahir tidak bisa apa-apa kecuali yang bisa dilakukan bayi pada umumnya.
Saat Anda mengatakan tidak bisa, percayalah semua orang juga pernah tidak bisa. Saya bisa menulis sekarang, karena sejak dulu saya berlatih menulis. Tapi waktu bayi saya tidak bisa menulis. Anda tidak bisa, karena memang belum berlajar dan berlatih. Jadi intinya Anda mau atau tidak? Itu saja!

Saya Lakukan Besok

Jika Bisa Sekarang, Kenapa Besok?

“Memang benar koq, saya tidak bisa melakukannya sekarang. Hari ini saya sibuk, jadi saya lakukan besok.”
OK, tidak masalah, jika memang benar-benar Anda sibuk hari ini sehingga tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Namun yang akan menjadi penghambat adalah saat Anda sebenarnya bisa melakukan sekarang, kemudian Anda mengatakan akan melakukan besok. Siapa yang menjamin Anda bisa melakukan besok?
Bisa jadi besok pun Anda akan mengatakan “Saya akan lakukan besok”.
Lusa, Anda akan mengatakan yang sama. Dan seterusnya, sampai Anda tidak melakukan sama sekali.
Serius, jika Anda mau maju, Anda harus melakukan apa yang harus Anda lakukan itu sekarang. Saya tegaskan, SEKARANG! Ups, maaf teriak. Kenapa? Saking pentingnya melakukan sekarang. Jika Anda melakukan sekarang apa yang seharusnya Anda lakukan, Anda akan menciptakan momentum dan sangat berharga untuk keberhasilan Anda.

Jika Itu Benar-benar Penting, Kenapa Nunggu Besok?

Jika ada sebuah tindakan sangat penting yang akan mengubah hidup Anda menjadi lebih baik. Maka lakukan sekarang, jangan ditunda-tunda.
“Tapi bener koq, saya tidak bisa melakukannya sekarang. Saya banyak kesibukan yang lain.”
Itu artinya, Anda menganggp pekerjaan ini tidak penting sehingga harus dilakukan besok. Itu adalah keputusan Anda. Serius, Anda menganggap tidak penting. Yang sedang saya bicarakan adalah tindakan yang benar-benar penting untuk kemajuan Anda, harus dilakukan sekarang. Jika menurut Anda bisa dilakukan besok, artinya itu tidak penting. Itu saja!

Saya Belum Nyaman

Serius, saya kasih tahu rahasianya, bahwa orang-orang yang sukses adalah mereka mau melakukan sesuatu yang tidak nyaman. Jika tidak, mereka akan terus berada di zona nyaman. Saat anda mengatakan belum nyaman, tidak sreg, belum terbuka hati, dan kata-kata sejenisnya, artinya Anda masih betah di zona nyaman.
Serius, ini pengalaman pribadi saya. Saat saya hanya betah melakukan pekerjaan yang bisa dan biasa saja, saya tidak mengalami kemajuan yang berarti. Sekali saya mengubah, bahkan tidak nyaman sama sekali, maka kemajuan saya dapatkan. Begitu juga dengan Anda, cobalah berpikir untuk melakukan hal baru, selama itu untuk kemajuan Anda, meski pun itu tidak nyaman.
Sesuatu yang baru atau pertama kali dilakukan adalah tidak nyaman. Pada awalnya, berbicara di depan umum itu tidak nyaman. Gemetaran dan dag dig dug. Namun saya harus melakukan untuk kemajuan saya. Saya paksakan meski pun tidak nyaman.
Saya ingat saat berlatih public speaking. Saya masuk ke sebuah bus damri yang penuh, berisi mahasiswa, mahasiswi, dan penumpang lainnya, kemudian saya memberikan ceramah motivasi. Rasanya sangat tidak nyaman. Tapi setelah itu, berbicara di depan umum menjadi hal yang bisa dan nyaman-nyaman saja.
Rasa tidak nyaman hanya ada di awal, selanjutnya akan biasa. Menjual juga sama, sangat tidak nyaman. Namun jika sudah biasa, menjadi nyaman-nyaman saja.
Jadi jangan menunggu nyaman, Anda akan nyaman jika MAU melalui ketidaknyaman itu.

Saya Masih Bingung

Ini juga yang sering saya dengar dan baca: “Pak, sebenarnya saya mau bisnis … tapi masih bingung apa yang harus saya lakukan.”
Saya juga sama, saat saya memasuki dunia yang baru, bisnis yang baru, termasuk pekerjaan yang baru, pada awalnya saya bingung. Begitu juga saat bekerja, pada awalnya bingung. Saat Anda datang ke kantor pertama kali, kita tidak tahu apa yang akan dilakukan nanti di kantor. Kemudian atasan atau penyelia kita akan membimbing kita, dan kita akhirnya mengetahui apa yang akan kita ketahui.
Bagaimana dengan bisnis? Sama saja. Mungkin akan bingung di awal, namun mulailah berjalan, Anda pun akan menemukan jalan. Ilustrasi yang bagus adalah lampu mobil yang hanya bisa menerangi jalan beberapa meter saja, namun setelah berjalan bisa menerangi seluruh jalan, sampai ratusan kilometer sekali pun.
Silahkan baca pada artikel Anda Akan Menemukan Jalan Sukses

Saya Takut Kecewa

Jika Anda takut kecewa kemudian Anda tidak melakukan apa-apa, sebenarnya Anda sedang menanti kekecewaan yang lebih besar lagi dimasa mendatang. Saat Anda bertindak, mungkin berhasil, mungkin juga tidak. Namun jika Anda tidak bertindak, Anda pasti gagal. Saat Anda tidak bertindak, sebenarnya Anda SUDAH gagal. Lalu kenapa tidak kecewa? Karena Anda tidak menyikapinya sebagai kegagalan. Padahal, jelas-jelas kegagalan.
Artinya, kecewa atau tidak kecewa itu bukan karena gagal atau tidak gagal, tetapi bagaimana Anda menyikapinya. Padahal, jika kita kaji lebih jauh, justru kegagalan sebenarnya saat Anda menyerah, tidak bertindak. Saat Anda mencoba, Anda sebenarnya tidak akan pernah gagal. Silahkan baca pembahasannya di artikel Adakah Gagal Itu?

Sudah Terlambat

Tidak ada kata terlambat. Allah saja masih memberikan umur kepada kita. Allah masih memberikan kesempatan kepada kita. Kenapa kita berani-beraninya mengatakan sudah terlambat? Terlambat itu saat ajal menjemput namun kita belum bertaubat.
Untuk bisnis, untuk karir, dan untuk pengembangan diri, tidak ada kata terlambat. Jika kita mengatakan sudah terlambat, karena kita berpikir sempit. Bukalah mata, harapan itu masih ada sebagaimana saya bahas pada artikel Bukalah Mata, Hati, dan Pikiran Anda – Harapan Itu Masih Ada.

Saya Sudah Melakukan Yang Terbaik

Kata siapa sudah terbaik? Kata Anda sendiri?
Belum, kalau Anda mau belajar lagi metode-metode yang lebih baik. Kalau Anda mau berlatih sehingga keterampilan Anda meningkat. Maka Anda bisa melakukan yang lebih baik lagi.
Anda harus memberikan peluang pada diri Anda, bahwa Anda masih bisa melakukan yang lebih baik. Tahukah Anda, para juara dunia itu, apa pun bidangnya, mereka selalu berlatih untuk meningkatkan kemampuan? Sungguh aneh, juara dunia saja bukan tetapi mengatakan sudah melakukan yang terbaik.
Anda bisa mencapai penghasilan revolusioner jika Anda mau membuka diri, yaitu membuang anggapan bahwa Anda sudah melakukan yang terbaik. Silahkan baca selengkapnya pada ebook Revolusi Waktu.

Kesimpulan: Buang semua kalimat yang menghambat kemajuan diri Anda, sekarang!